-->
Eceng Gondok, Gulma yang Memiliki Nilai Prospektif

Eceng Gondok, Gulma yang Memiliki Nilai Prospektif

Eceng gondok adalah tumbuhan yang hidup di rawa-rawa. Pertumbuhannya yang sangat cepat mengakibatkan timbulnya permasalahan lingkungan. Oleh karena itu keberadaannya sering disebut sebagai tanaman pengganggu atau gulma.

Sisi Negatif dan Positif Tanaman Enceng Gondok

Kabarnya, tanaman eceng gondok yang memiliki bunga sangat cantik ini berasal dari benua Amerika. Tanaman ini sengaja didatangkan ke Indonesia untuk mengisi koleksi tanaman di kebun raya Bogor pada saat Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles berkuasa. Sejak itulah tumbuhan eceng gondok menyebar ke seluruh Indonesia dan seringkali membuat resah para petani dan masyarakat yang tinggal di dekat daerah aliran sungai.

Tanaman eceng gondok untuk kerajinan

Berikut ini sisi negatif eceng gondok yang dipandang sebagai gulma.

Menyumbat saluran air
Karena pertumbuhannya yang sangat cepat, eceng gondok bisa menutupi permukaan air dan menyumbat saluran air. Eceng gondok yang tumbuh secara liar di selokan-selokan mengakibatkan saluran air tersumbat. Disamping itu, rimbunnya tanaman eceng gondok biasanya menjadi habitat binatang melata seperti ular.

Menghambat transportasi
Ini biasanya terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan yang masih banyak menggunakan perahu sebagai sarana transportasi. Sungai yang banyak ditumbuhi eceng gondok akan menyulitkan laju perahu para pedagang dan pembeli yang melakukan aktivitas jual-beli di pasar apung.

Menjadi sampah
Eceng gondok yang sudah mati dan mengering pada akhirnya akan membusuk menjadi tumpukan sampah yang mengotori sungai, rawa maupun danau.

Merusak ekosistem air
Pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali akan menutupi seluruh permukaan air sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari. Hal ini bisa menyebabkan pendangkalan sungai dan danau yang mengakibatkan ikan-ikan banyak yang mati.

Selain sebagai tumbuhan gulma,  ternyata eceng gondok memiliki sisi positif dan  mampu memberikan nilai tambah yang cukup prospektif diantaranya adalah :

Eceng gondok sebagai pupuk organik
Cara memanfaatkan eceng gondok sebagai pupuk organik yaitu menghancurkan eceng gondok dan mencampurnya dengan dekomposer selanjutnya difermentasi.

Sebagai media budidaya jamur tiram
Eceng gondok bisa dimanfaatkan sebagai media tanam untuk budidaya jamur tiram sebagai ganti bahan baku serbuk gergaji. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan eceng gondok sebagai campuran media serbuk gergaji dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram.

Untuk makanan ternak
Daun eceng gondok bisa digunakan sebagai pakan ternak ayam, bebek, kambing, sapi dan kerbau dengan proses fermentasi terlebih dahulu. Selain murah, pakan ternak dari eceng gondok sangat baik karena kandungan gizinya yang seimbang sehingga mempercepat proses penggemukan ternak.

Sebagai tanaman hias kolam ikan
Eceng gondok biasanya sering kita jumpai di kolam-kolam ikan karena pemiliknya memang sengaja memanfatkan eceng gondok tersebut. Akar eceng gondok bisa dijadikan sarang telur-telur ikan sehingga proses perkembangbiakannya lebih mudah.

Sebagai bahan baku kerajinan yang sangat menarik
Eceng gondok yang seringkali disebut sebagai gulma ini sekarang banyak dicari untuk dijadikan bahan baku anyaman, perabot rumah tangga seperti kursi dan masih banyak lagi yang bisa dibuat dari eceng gondok tergantung kreativitas para pengrajin.

Cara Mengolah Eceng Gondok

1. Tanaman eceng gondok terdiri dari akar, tunas, daun dan bunga . Ambil tangkainya, karena yang dipakai sebagai bahan baku kerajinan anyaman hanya tangkai daunnya saja. Sementara akar, tunas dan bunganya dibuang. Daun eceng gondok seperti yang sudah dijelaskan tadi bisa diolah untuk dijadikan pupuk organik dan pakan ternak.
2. Cuci tangkai eceng gondok hingga bersih. 
3. Jemur tangkai eceng gondok yang sudah dibersihkan di bawah sinar matahari selama 1 minggu. Karena tangkai eceng gondok mengandung banyak air, sebaiknya dipres dulu untuk mengeluarkan kandungan air. Dengan demikian maka proses pengeringan akan lebih cepat..
4.Kelompokkan tangkai eceng gondok berdasarkan panjangnya atau besar penampangnya.
5.Setelah kering, tangkai dibelah-belah menjadi bagian-bagian yang lebih tipis.

Agar lebih menarik lakukan proses pewarnaan
Celupkan tangkai eceng gondok ke dalam air kemudian ditiriskan. Kemudian didihkan 2 liter air untuk satu bungkus pewarna tekstil. Selanjutnya masukkan eceng gondok sehingga terendam semua selama 15-20 menit. Setelah itu api dimatikan dan biarkan eceng gondok terendam selama 12 jam sampai 24 jam. Eceng gondok ditiriskan kemudian dicuci dengan air selanjutnya di jemur sampai kering dengan cara diangin-anginkan.

Proses pengawetan dilakukan dengan menggunakan komposisi 30 gram asam borat yang dilarutkan dengan 1 liter air. Rendam eceng gondok selama kurang lebih 2-3 jam,kemudian diperas dan dijemur hingga kering,selanjutnya eceng gondok yang sudah menjadi bahan baku kerajianan siap digunakan. Eceng gondok siap anyam ini juga bisa dijual ke pengrajin.
Tas kerajinan dari eceng gondok

Cara Membuat Tas dari Eceng Gondok

Bahan dan alat yang dibutuhkan:
1. Eceng gondok yang sudah siap dianyam
2. Kain untuk furing
3. Gunting kain / pisau
4. Kertas pola
5. Pensil
6. Benang
7. Jarum
8. Kancing, mote, pita, resleting

Berikut ini proses pembuatan tas eceng gondok
1. Buat pola tas sesuai dengan selera anda.
2. Pilih eceng gondok dengan ukuran yang sama. Kelompokkan eceng gondok berdasarkan warnanya untuk memudahkan proses menganyam.
3. Lakukan proses menganyam seperti membuat tikar atau kipas bambu. Ada berbagai teknik menganyam. Silahkan pilih sesuai dengan keinginan anda. Untuk tali tas cara membuatnya bisa dilakukan dengan teknik mengepang atau dengan cara membuat lilitan.

Setelah proses menganyam selesai, potong anyaman eceng gondok menurut pola selanjutnya dijahit seperti menjahit tas kain. Kemudian jahit furing sebagai lapisan tas. Namun ada juga tas eceng gondok yang proses pembuatannya tanpa dijahit. Untuk mempercantik tas diberi tambahan pernak-pernik  seperti kancing, mote, pita atau asessoris bunga yang dibuat dari eceng gondok.

Selain tas, masih banyak produk kerajinan dari eceng gondok yang saat ini sudah menembus pasar internasional. Siapa sangka tumbuhan yang keberadaannya sangat mengganggu ini ternyata bisa berubah menjadi ladang bisnis baru yang sangat menguntungkan.

Baca juga:

Tidak ada komentar